Mengenal Lebih Dekat Kayu Nagasari, Kayu Tua yang Masih Dicari Hingga Kini

Kayu Nagasari merupakan salah satu jenis kayu yang memiliki sejarah panjang di Indonesia. Kayu ini telah digunakan oleh masyarakat Indonesia sejak zaman dahulu sebagai bahan bangunan, perabotan rumah tangga, perlengkapan upacara adat hingga yang sedang trend saat sekarang yaitu pipa rokok.

Pipa rokok kayu nagasari foto by mascoro shopee

Kayu Nagasari sendiri berasal dari pohon bernama Diospyros celebica yang banyak tumbuh di Sulawesi dan Maluku. Kayu ini memiliki warna yang coklat tua hingga hitam dengan serat yang indah dan berkilau. Karena keindahannya, kayu Nagasari sering digunakan sebagai bahan ukiran dan kerajinan tangan.

Sejarah penggunaan kayu Nagasari sebagai bahan bangunan dapat dilacak hingga zaman Kerajaan Majapahit. Pada zaman itu, kayu Nagasari digunakan sebagai bahan untuk membuat kapal-kapal perang dan bangunan kerajaan. Selain itu, kayu Nagasari juga dianggap sebagai simbol kekuatan dan kemakmuran.

Pada masa kolonialisme, kayu Nagasari juga digunakan oleh Belanda sebagai bahan untuk membuat mebel dan perlengkapan rumah tangga. Bahkan, kayu Nagasari pernah dipakai sebagai bahan untuk membuat furnitur untuk Ratu Belanda Wilhelmina.

Namun, pada masa kini, kayu Nagasari mengalami penurunan populasi karena eksploitasi yang berlebihan dan pengambilan kayu secara liar. Hal ini menyebabkan kayu Nagasari menjadi salah satu jenis kayu yang terancam punah.

Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah Indonesia telah menetapkan kayu Nagasari sebagai jenis kayu yang dilindungi dan membatasi eksploitasi kayu tersebut. Selain itu, masyarakat Indonesia juga semakin menyadari pentingnya menjaga kelestarian kayu Nagasari dan mulai beralih ke bahan-bahan alternatif yang ramah lingkungan.

Secara keseluruhan, kayu Nagasari memiliki sejarah yang panjang dan merupakan bagian penting dari kekayaan alam Indonesia. Namun, karena keindahannya, kayu ini juga menjadi sumber daya yang mudah dieksploitasi dan dapat menyebabkan kerusakan lingkungan jika tidak dikelola dengan baik. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menjaga dan melestarikan keberadaan kayu Nagasari agar tetap dapat dinikmati oleh generasi mendatang.